Kamis, 12 Januari 2012

INTEGRASI DAN PERTENTANGAN SOSIAL


INTEGRASI
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat yang menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

Integrasi dapat diartikan juga yaitu sebagai  :
Ø Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial .
Ø  Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
           
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Syarat terjadinya integrasi yaitu :
Ø  Setiap anggota  masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan nya .
Ø  Masyarakat dapat  menciptakan kesepakatan bersama tentang norma dan nilai dan di pakai sebagai pedoman .
Ø  Nilai dan norma berlaku lama atau tidak nya tergantung yang menjalan kan nya ,  dijalankan secara konsisten.
Ø  setiap anggota masyarakat harus dapat mengendalikan egonya masing-masing , dan bukan sebalik nya agar tercipta suatu keharmonisan antar anggota .


Contoh Integrasi Sosial :         Saling menghormati antar sesama .
Saling toleransi antar agama dalam masyasrakat.
Saling memahami Kebutuhan Sosial.
Tidak mengutamakan egonya.


PERTENTANGAN SOSIAL

Pertentangan sosial merupakan hal yang biasa kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat , biasanya pertentangan tersebut terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antar individu , diskriminasi , berprasanka tidak baik terhadap seseorang atau suatu kelompok ,etnosentisme ( kecenderungan orang untuk membeda – bedakan orang lain ) , dan juga biasanya di latar belakangi dengan perbedaan keyakinan , agama dan kepercayaan antar sesame.
Pertentangan juga merupakan suatu tingkah laku yang biasanya di sangkut paut kan dengan  emosi dan sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, pertentangan yang dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat.

Contoh prilaku yang akan menimbulkan pertentangan sosial :

Ø  Membeda-bedakan ras
Ø  Tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama .
Ø  Egois atau hanya memikirkan kepentingan sendiri.
Ø  Tidak adanya hubungan yang harmonis antar masyarakat.


Ada pun cara untuk pencegahan pertentangan sosial atau konflik tersebut yaitu :
Ø  Elimination ( salah satu yang terlibat pertentangan tersebut har Us mengalah ).
Ø  Integration ( masalah –masalah yang diributkan atau dipermasalahkan harus didiskusikan , di pertimbangkan sampai mencapai kesepakatan hasil yang memuaskan bagi semua pihak .
Ø  Compromise ( kedua klompok yang terlibat dalam pertentangan tersebut harus mencari jalan keluar nya atau mencari jalan tengah nya ) sehingga agar tidak merugikan pihak lain .



Data Diatas Bersumber :

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA



Sebelum kita membicarakan atau menjelaskan tentang penanggulangan sara , saya terlebih akan menjelaskan apa itu yang dimaksud dengan sara.

Sara adalah pandangan atau tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan dan golongan. Biasanya setiap tindakan memakai cara  kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang berdasarkan pada identitas diri atau golongan yang dapat dikatakan sebagai tindakan Sara. Tindakan ini sangat melecehkan kemerdekaan , menginjak-nginjak hak asasi manusia dan sangat mencoreng nama bangsa. karena dengan tindakan sara rasa kemanusian seseorang sudah tidak ada lagi , karena mereka hanya menggunakan kekerasa untuk menyelesaikan suatu masalah, sebenarnya tindakan sara tidak akan terjadi kalau tidak ada profokator . misalnya tindakan-tindakan seperti itu biasanya  didasari oleh ada sekelompok orang yang sengaja memerintahkan seseorang untuk melakukan tindakan sara agar keinginannya cepat tercapai atau untuk mendapatkan keinginannya mendapat halangan / hambatan jadi sekelompok orang tersebut harus melakukan tindakan sara .


SARA DAPAT DIGOLONGKAN DALAM TIGA KATAGORI :
Ø    Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.
Ø    Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk
negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.
Ø    Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.






salah satu contoh masalah sara di Indonesia yang pernah terjadi antara lain yaitu:

Ø  Tragedy Mesuji yang terjadi karena perebutan lahan kelapa sawit antara warga dan perusahaan kelapa sawit yang berada didaerah tersebut
Ø  Kerusuhan poso, adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di poso , Sulawesi tengah yang melibatkan sekelompok agama muslim dan Kristen. Kerusuhan poso tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Poso I ( tgl 25 – 29 Desember 1998 ) , Poso II ( tgl 17 – 21 April 2000 ) , dan Poso III ( tgl 16 Mei – 15 Juni 2000 )
Ø  Tragedi Mei 98 , pada bulan mei tahun 1998 terjadi kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa trisakti dan ketidaksukaan terhadap ras tionghowa ( cina ).




ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA
Ø  Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka.
Ø  Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang berkonflik.
Ø  Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik.
Ø  Mengubah struktur organisasi formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi, dan semacamnya.
Ø  Saling mempercayai satu sama lain
Ø  Saling memberikan toleransi pendapat dan mudah memaafkan kesalahan
Ø  Memiliki  jiwa tenggang rasa antar sesama
Ø  Harus menindak tegas para pelanggar HAM
Ø  Memberikan perlindungan terhadap kelompok kecil 
Data Diatas Bersumber :
http://www.gudang24.blogspot.com/2012/01/alternatif-penanggulangan-masalah-sara.html